Home  

Materi Desain Interior Kompetensi, Kuliah, dan Praktik

Interior bachelor

Table of Contents

Kompetensi Inti Jurusan Desain Interior

Materi yang diajarkan di jurusan desain interior

Materi yang diajarkan di jurusan desain interior – Desain interior, bidang yang penuh kreativitas dan inovasi, membutuhkan lebih dari sekadar bakat artistik. Lulusan desain interior yang sukses harus menguasai beragam kompetensi, baik hard skill maupun soft skill, untuk bersaing di dunia kerja yang dinamis. Pemahaman yang komprehensif tentang kompetensi ini sangat krusial untuk mencapai kesuksesan karier.

Kompetensi tersebut terbagi menjadi dua kategori utama: hard skill dan soft skill. Keduanya saling melengkapi dan sama pentingnya dalam membentuk seorang desainer interior yang profesional dan handal. Mari kita telusuri lebih dalam perbedaan dan pentingnya masing-masing.

Perbedaan Kompetensi Hard Skill dan Soft Skill dalam Desain Interior

Hard skill mengacu pada kemampuan teknis dan praktis yang dapat dipelajari dan dikuasai melalui pelatihan atau pendidikan formal. Contohnya meliputi penguasaan software desain, pemahaman material, dan teknik konstruksi. Sementara itu, soft skill merujuk pada kemampuan interpersonal dan karakteristik kepribadian yang mendukung keberhasilan seseorang dalam berinteraksi dan bekerja sama. Contohnya meliputi komunikasi, kreativitas, manajemen waktu, dan kemampuan memecahkan masalah.

Tiga Kompetensi Hard Skill yang Paling Penting

Dari sekian banyak hard skill, tiga kompetensi ini menjadi fondasi utama bagi seorang desainer interior: penguasaan software desain (seperti AutoCAD, SketchUp, Revit), pemahaman mendalam tentang material dan konstruksi bangunan, serta kemampuan dalam membuat presentasi desain yang efektif dan persuasif. Penguasaan software desain memungkinkan perwujudan ide-ide desain secara visual dan presisi. Pemahaman material dan konstruksi memastikan desain yang terwujud fungsional dan realistis.

Kemampuan presentasi yang baik sangat penting untuk meyakinkan klien dan stakeholder.

Perbandingan Kompetensi Desain Interior di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta

Meskipun kurikulum di perguruan tinggi negeri dan swasta cenderung memiliki kesamaan dalam hal kompetensi inti, terdapat perbedaan dalam pendekatan dan penekanan. Perguruan tinggi negeri mungkin lebih menekankan pada riset dan teori, sementara perguruan tinggi swasta bisa lebih fokus pada praktik dan kolaborasi industri.

Kompetensi Perguruan Tinggi Negeri Perguruan Tinggi Swasta Catatan
Penguasaan Software Desain Kurikulum yang terstruktur, penekanan pada pemahaman mendalam prinsip desain Praktik intensif, kolaborasi dengan industri software Kualitas output bergantung pada kualitas pengajar dan fasilitas
Pemahaman Material dan Konstruksi Studi kasus proyek skala besar, kunjungan lapangan ke proyek konstruksi Workshop dan pelatihan praktis dengan material dan teknik konstruksi terkini Pengalaman lapangan sangat penting untuk kedua jenis perguruan tinggi
Kemampuan Presentasi Latihan presentasi formal, kritik dan evaluasi dari dosen dan peers Simulasi presentasi kepada klien potensial, penekanan pada komunikasi efektif Keterampilan komunikasi yang baik merupakan kunci kesuksesan

Penerapan Kompetensi Desain Interior di Dunia Kerja

Kompetensi yang telah dikuasai selama perkuliahan akan langsung diterapkan dalam berbagai aspek pekerjaan desain interior. Seorang desainer interior akan menggunakan software desain untuk membuat gambar kerja, menentukan material yang tepat berdasarkan kebutuhan klien dan anggaran, mengelola proyek, berkolaborasi dengan kontraktor dan pemasok, serta mempresentasikan desain kepada klien. Kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah yang baik juga sangat krusial dalam menangani berbagai tantangan yang mungkin muncul selama proses desain dan implementasi proyek.

Mata Kuliah Inti Jurusan Desain Interior

Materi yang diajarkan di jurusan desain interior

Dunia desain interior begitu luas dan menantang! Untuk menguasainya, dibutuhkan pondasi yang kuat melalui serangkaian mata kuliah inti yang dirancang untuk membekali kalian dengan keahlian dan pengetahuan komprehensif. Mata kuliah ini bukan sekadar teori, melainkan jembatan menuju praktik profesional yang sukses. Mari kita telusuri mata kuliah-mata kuliah penting yang akan membentuk kalian menjadi desainer interior handal!

Daftar Mata Kuliah Inti Jurusan Desain Interior

Berikut adalah beberapa mata kuliah inti yang umumnya ditemukan dalam kurikulum jurusan Desain Interior. Daftar ini mungkin sedikit bervariasi antar universitas, namun inti konsepnya tetap sama: membentuk pemahaman mendalam tentang desain, teknologi, dan aspek bisnis dalam dunia desain interior.

  • Dasar-Dasar Desain
  • Penggambaran Teknik
  • Desain Interior 3D
  • Material dan Konstruksi Bangunan
  • Ergonomi dan Antropometri
  • Sistem Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing (MEP)
  • Perencanaan Ruang dan Tata Letak
  • Sejarah Desain Interior
  • Manajemen Proyek Desain Interior
  • Bisnis dan Kewirausahaan Desain Interior

Isi Pokok Bahasan Mata Kuliah Dasar-Dasar Desain

Mata kuliah Dasar-Dasar Desain merupakan fondasi utama dalam perjalanan kalian menjadi desainer interior. Di sini, kalian akan mempelajari prinsip-prinsip desain yang fundamental, yang akan memandu proses kreatif kalian di masa mendatang. Bukan hanya teori, tapi juga praktik langsung!

  • Prinsip-prinsip desain: Kalian akan mempelajari elemen desain seperti titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan ruang, serta prinsip-prinsip desain seperti keseimbangan, proporsi, irama, penekanan, dan kesatuan. Kalian akan belajar bagaimana mengaplikasikan prinsip-prinsip ini untuk menciptakan komposisi visual yang harmonis dan menarik.
  • Gaya dan tren desain: Pemahaman tentang sejarah desain interior dan tren terkini sangat penting. Kalian akan mengeksplorasi berbagai gaya desain, mulai dari klasik hingga kontemporer, dan memahami bagaimana gaya-gaya ini berevolusi seiring waktu.
  • Metodologi desain: Kalian akan diajarkan berbagai pendekatan dan metode dalam proses desain, termasuk riset, brainstorming, sketsa, dan presentasi. Ini akan membantu kalian mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan desain.
  • Analisis ruang: Kalian akan belajar menganalisis ruang secara kritis, mempertimbangkan fungsi, estetika, dan aspek praktisnya. Kalian akan diajarkan bagaimana mengoptimalkan penggunaan ruang dan menciptakan suasana yang nyaman dan fungsional.

Hubungan Mata Kuliah Penggambaran Teknik dan Desain Interior 3D

Penggambaran Teknik dan Desain Interior 3D saling melengkapi dan membentuk alur kerja yang efektif dalam proses perancangan. Keterampilan menggambar teknik yang solid menjadi dasar untuk merepresentasikan ide-ide desain secara akurat dan detail, sementara Desain Interior 3D memungkinkan visualisasi yang lebih realistis dan komprehensif.

Penggambaran teknik, dengan kemampuannya dalam menghasilkan gambar kerja yang presisi, menjadi landasan bagi pembuatan model 3D yang akurat. Detail-detail teknis yang tergambar dalam sketsa tangan atau gambar CAD akan diterjemahkan ke dalam model 3D. Sebaliknya, model 3D memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan realistis, membantu dalam proses pengambilan keputusan desain dan presentasi kepada klien.

Keterkaitan Mata Kuliah Desain Interior dengan Praktik di Lapangan

Berikut tabel yang menunjukkan keterkaitan antara mata kuliah desain interior dengan praktik di lapangan. Keterampilan yang didapatkan di bangku kuliah akan menjadi bekal berharga dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang nyata.

Mata Kuliah Keterkaitan dengan Praktik Contoh Penerapan Keterampilan yang Diperoleh
Dasar-Dasar Desain Membangun fondasi estetika dan prinsip desain Menentukan skema warna, tata letak furnitur, dan elemen dekoratif Kemampuan analisis visual, kreativitas, dan pemecahan masalah
Penggambaran Teknik Menghasilkan gambar kerja yang presisi untuk konstruksi Membuat gambar detail furnitur, denah, dan tampak Ketelitian, penguasaan software desain, dan komunikasi visual
Desain Interior 3D Memvisualisasikan desain secara realistis Membuat presentasi 3D untuk klien, simulasi pencahayaan Penguasaan software 3D, kemampuan visualisasi, dan presentasi
Ergonomi dan Antropometri Mendesain ruang yang nyaman dan fungsional Menentukan ukuran furnitur, tinggi meja kerja, dan jalur sirkulasi Pemahaman tentang kebutuhan manusia dan penerapannya dalam desain

Penerapan Ergonomi dan Antropometri dalam Perancangan Ruang

Ergonomi dan Antropometri merupakan ilmu yang mempelajari tentang kesesuaian antara manusia dan lingkungannya. Dalam desain interior, penerapannya sangat krusial untuk menciptakan ruang yang nyaman, aman, dan efisien. Data antropometri, seperti ukuran tubuh manusia rata-rata, digunakan untuk menentukan dimensi furnitur, tinggi meja kerja, jarak antar elemen, dan jalur sirkulasi yang optimal. Contohnya, tinggi meja kerja yang sesuai dengan tinggi badan pengguna akan mencegah cedera punggung dan meningkatkan produktivitas.

Penerapan prinsip ergonomi juga mencakup pencahayaan yang tepat, kualitas udara, dan tingkat kebisingan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman.

Pertimbangan ergonomi dan antropometri juga penting dalam mendesain ruang publik, seperti restoran, museum, atau pusat perbelanjaan. Desain yang mempertimbangkan kenyamanan dan mobilitas pengguna, misalnya dengan menyediakan jalur akses yang mudah diakses untuk kursi roda, akan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Khususnya dalam desain rumah tinggal, pertimbangan antropometri memastikan furnitur dan elemen ruangan berukuran tepat bagi penghuninya, sehingga memaksimalkan kenyamanan dan fungsi ruangan.

Software dan Perangkat Lunak yang Digunakan

Menguasai berbagai software desain interior adalah kunci untuk menghasilkan karya yang profesional dan inovatif. Kemampuan ini memungkinkan kita untuk mengeksplorasi ide-ide desain secara visual, menciptakan presentasi yang memukau, dan menghasilkan gambar-gambar yang detail dan realistis. Mari kita bahas beberapa software penting yang sering digunakan para desainer interior.

Lima Software Desain Interior Umum

Dunia desain interior menawarkan beragam pilihan software, masing-masing dengan keunggulan dan spesialisasinya. Berikut lima software yang umum digunakan:

  • AutoCAD: Software berbasis vektor yang handal untuk desain presisi dan detail teknis.
  • SketchUp: Software modeling 3D yang intuitif dan mudah dipelajari, ideal untuk visualisasi cepat dan presentasi.
  • 3ds Max: Software 3D modeling dan rendering yang canggih, menghasilkan visualisasi fotorealistis.
  • Revit: Software Building Information Modeling (BIM) yang komprehensif, menggabungkan desain, dokumentasi, dan manajemen proyek.
  • Lumion: Software rendering yang fokus pada kecepatan dan kemudahan penggunaan, menghasilkan visualisasi eksterior dan interior yang berkualitas tinggi.

Fungsi Utama AutoCAD dalam Desain Interior

AutoCAD, dengan kekuatannya dalam desain presisi, berperan vital dalam tahap perencanaan dan eksekusi desain interior. Software ini memungkinkan pembuatan gambar teknik yang akurat, termasuk denah lantai, detail konstruksi, dan elevasi. Fungsi-fungsi seperti pembuatan garis, kurva, dan bentuk geometris yang presisi, serta kemampuan untuk membuat anotasi dan dimensi, memastikan keakuratan dan detail dalam rencana desain.

Perbandingan SketchUp dan 3ds Max

SketchUp dan 3ds Max, keduanya software 3D modeling, namun memiliki kekuatan yang berbeda. SketchUp unggul dalam kemudahan penggunaan dan kecepatan modeling, cocok untuk pembuatan model cepat dan presentasi awal. Sementara itu, 3ds Max menawarkan kemampuan rendering fotorealistis yang jauh lebih detail dan canggih, ideal untuk visualisasi akhir yang memukau. SketchUp lebih cocok untuk desainer yang membutuhkan kecepatan dan kemudahan, sedangkan 3ds Max cocok untuk desainer yang membutuhkan detail dan kualitas rendering yang tinggi.

Tabel Perbandingan Fitur Utama Tiga Software Desain Interior

Software Keunggulan Kekurangan Fitur Utama
SketchUp Mudah dipelajari, modeling cepat Rendering kurang realistis dibandingkan 3ds Max Modeling 3D, visualisasi cepat, plugin ekstensif
3ds Max Rendering fotorealistis, detail tinggi Kurva pembelajaran lebih curam, membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi Modeling 3D, animasi, rendering canggih, material yang realistis
AutoCAD Presisi tinggi, gambar teknik detail Kurang intuitif untuk visualisasi 3D Gambar 2D presisi, anotasi, detail konstruksi, perencanaan ruang

Penguasaan Software dan Kualitas Desain

Penguasaan software desain interior bukan hanya sekadar kemampuan teknis, tetapi juga kunci untuk meningkatkan kualitas desain secara keseluruhan. Kemampuan untuk memanipulasi software dengan lancar memungkinkan eksplorasi ide yang lebih luas, perbaikan desain yang lebih efisien, dan presentasi yang lebih efektif kepada klien. Detail yang akurat, visualisasi yang memukau, dan kemampuan untuk menghasilkan berbagai alternatif desain dengan cepat, semua bergantung pada penguasaan software yang mumpuni.

Semakin mahir kita dalam menggunakan software, semakin baik pula kualitas desain yang dapat kita hasilkan.

Prinsip-Prinsip Desain Interior yang Diajarkan

Desain interior yang sukses bukanlah sekadar menata furnitur dan dekorasi. Ia adalah perpaduan harmonis dari berbagai prinsip desain yang menciptakan ruang fungsional, estetis, dan nyaman. Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini adalah kunci untuk menghasilkan desain interior yang memukau dan berkesan. Mari kita eksplorasi lima prinsip dasar yang membentuk pondasi setiap proyek desain interior yang hebat!

Lima Prinsip Dasar Desain Interior

Lima prinsip dasar ini saling berkaitan dan bekerja sama untuk menciptakan desain yang kohesif. Penguasaan atas prinsip-prinsip ini akan memungkinkan Anda untuk membuat ruang yang tidak hanya indah, tetapi juga fungsional dan mencerminkan kepribadian penghuninya.

Bayangkan deh, kamu belajar desain interior, materinya seru banget! Dari sketsa hingga rendering 3D, semua dipelajari. Tapi, pengen coba praktik langsung? Nah, kamu bisa manfaatkan sumber daya online seperti konsultasi dengan konsultan desain interior gratis untuk mengasah kemampuanmu. Setelah itu, kamu bisa terapkan ilmu yang udah kamu dapat di kampus, seperti pemilihan material dan penataan ruang, dengan lebih percaya diri! Jadi, kuliah desain interior nggak cuma teori, tapi juga praktik nyata!

  • Proporsi dan Skala
  • Keselarasan dan Keseimbangan
  • Ritme dan Pola
  • Kontras dan Tekstur
  • Emphasis (Penekanan)

Penerapan Proporsi dan Skala dalam Perancangan Ruang

Proporsi dan skala berkaitan dengan ukuran relatif elemen-elemen dalam suatu ruang dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain. Penerapan yang tepat menciptakan rasa harmoni dan keseimbangan. Contohnya, sebuah sofa besar akan terlihat tidak proporsional di ruang tamu kecil, sementara sofa kecil akan hilang di ruang tamu yang luas. Skala mengacu pada ukuran objek relatif terhadap manusia atau elemen lain dalam ruangan.

Meja kopi yang terlalu rendah relatif terhadap sofa akan terlihat tidak seimbang, begitu pula sebaliknya.

Dalam perancangan ruang, perhatikan rasio ukuran furnitur terhadap ukuran ruangan. Ruang yang proporsional akan terasa nyaman dan seimbang. Sebagai contoh, di ruang tamu yang sempit, penggunaan furnitur berukuran kecil dan ramping akan menciptakan ilusi ruang yang lebih luas. Sebaliknya, di ruang tamu yang luas, penggunaan furnitur berukuran besar akan menciptakan kesan yang megah dan mewah, asalkan tetap proporsional dengan keseluruhan ruangan.

Pentingnya Keselarasan dan Keseimbangan dalam Menciptakan Desain yang Harmonis

Keselarasan dan keseimbangan menciptakan rasa ketertiban dan ketenangan dalam sebuah ruangan. Keselarasan mengacu pada kesamaan atau keseragaman elemen-elemen desain, seperti warna, bentuk, atau tekstur. Keseimbangan, di sisi lain, mengacu pada distribusi visual elemen-elemen dalam suatu ruang. Ada tiga jenis keseimbangan: simetris, asimetris, dan radial.

Keseimbangan simetris menciptakan rasa formalitas dan kestabilan dengan menempatkan elemen-elemen yang identik secara simetris di kedua sisi titik pusat. Keseimbangan asimetris menciptakan rasa yang lebih dinamis dan kasual dengan menggunakan elemen-elemen yang berbeda ukuran dan berat visual, tetapi tetap seimbang secara keseluruhan. Keseimbangan radial menciptakan rasa gerakan dan fokus dengan mengatur elemen-elemen di sekitar titik pusat.

Ilustrasi Penerapan Ritme dan Pola dalam Desain Interior

Ritme dan pola menciptakan minat visual dan gerakan dalam sebuah ruang. Ritme dicapai melalui pengulangan elemen-elemen desain, seperti warna, bentuk, atau tekstur, menciptakan aliran visual yang menarik mata. Pola adalah pengulangan ritmis elemen-elemen desain yang terorganisir dan teratur, menciptakan struktur visual yang lebih kompleks.

Bayangkan sebuah ruang makan dengan dinding yang dihiasi dengan wallpaper bermotif bunga yang berulang secara teratur. Motif bunga tersebut menciptakan pola yang memberikan rasa keteraturan dan keindahan. Kemudian, kursi makan dengan warna yang senada dengan motif bunga tersebut memperkuat ritme dan pola yang sudah ada. Penggunaan lampu gantung yang bentuknya menyerupai bunga akan semakin memperkuat tema dan menciptakan kesatuan visual yang harmonis.

Perpaduan ini menghasilkan ruangan yang menarik dan tidak membosankan.

Prinsip Kontras dan Tekstur untuk Meningkatkan Daya Tarik Visual Ruang

Kontras dan tekstur menambahkan kedalaman dan dimensi pada desain interior. Kontras mengacu pada perbedaan yang mencolok antara elemen-elemen desain, seperti warna, bentuk, atau tekstur. Tekstur mengacu pada kualitas permukaan suatu objek, seperti halus, kasar, atau bergelombang.

Penggunaan kontras warna yang berani, misalnya menggabungkan warna gelap dan terang, dapat menciptakan titik fokus dan energi dalam ruangan. Misalnya, dinding berwarna gelap yang dipadukan dengan furnitur berwarna terang akan menciptakan kontras yang menarik. Sementara itu, penggunaan tekstur yang beragam, seperti menggabungkan kain beludru yang halus dengan kayu yang kasar, menambahkan kedalaman dan minat visual pada ruangan. Perbedaan tekstur ini akan menciptakan pengalaman sensorik yang lebih kaya dan menarik.

Studi Kasus Desain Interior

Interior bachelor

Mari kita selami dunia desain interior melalui studi kasus nyata! Memahami penerapan teori dan prinsip desain dalam proyek-proyek konkret akan memperkuat pemahaman kita dan mengasah kemampuan praktis. Berikut beberapa contoh studi kasus yang akan kita bahas, mulai dari ruang tamu minimalis hingga kafe kecil, mencakup seluruh proses perancangan, dari tahap awal hingga implementasi.

Desain Interior Ruang Tamu Minimalis, Materi yang diajarkan di jurusan desain interior

Ruang tamu minimalis menekankan pada kesederhanaan, fungsionalitas, dan estetika yang bersih. Contohnya, sebuah ruang tamu berukuran 4×5 meter dapat dirancang dengan sofa modular berwarna netral, meja kopi rendah dari kayu, dan pencahayaan tersembunyi yang memberikan kesan luas dan tenang. Dinding dapat dibiarkan polos atau diberi aksen berupa lukisan minimalis. Penggunaan material alami seperti kayu dan batu akan menambah sentuhan hangat dan alami.

Perabotan dipilih berdasarkan fungsi dan estetika, menghindari dekorasi yang berlebihan. Warna-warna yang digunakan cenderung monokromatik atau menggunakan palet warna netral dengan satu atau dua warna aksen.

Konsep Desain Interior Kafe Kecil (Kapasitas 20 Orang)

Merancang kafe kecil yang nyaman dan fungsional membutuhkan perencanaan yang cermat. Konsep desain bisa berfokus pada tema tertentu, misalnya kafe bernuansa industrial dengan penggunaan material seperti bata ekspos dan pipa besi, atau kafe bergaya rustic dengan penggunaan kayu dan tanaman hijau. Tata letak harus memaksimalkan ruang untuk 20 orang dengan memperhatikan sirkulasi pengunjung dan area pelayanan. Pencahayaan yang tepat sangat penting untuk menciptakan suasana yang hangat dan nyaman.

Pemilihan furnitur, seperti meja dan kursi, harus mempertimbangkan kenyamanan dan estetika, serta mudah dibersihkan. Detail kecil seperti pilihan warna dinding, musik latar, dan aroma ruangan juga dapat berkontribusi pada pengalaman pengunjung.

Proses Perancangan Desain Interior

  1. Analisis Kebutuhan dan Konsep Awal: Memahami kebutuhan klien, fungsi ruangan, dan gaya yang diinginkan. Membuat mood board dan sketsa awal.
  2. Perencanaan Tata Letak: Menentukan posisi furnitur, pencahayaan, dan elemen desain lainnya. Membuat denah dan gambar perspektif.
  3. Pemilihan Material dan Furnitur: Memilih material dan furnitur yang sesuai dengan konsep desain dan anggaran. Membuat spesifikasi material dan furnitur.
  4. Detail Desain: Merancang detail desain seperti pencahayaan, dekorasi, dan elemen estetika lainnya. Membuat gambar kerja yang detail.
  5. Implementasi dan Pengawasan: Melakukan pengawasan selama proses konstruksi dan memastikan hasil akhir sesuai dengan desain.

Tantangan dan Solusi dalam Proyek Desain Interior yang Kompleks

Tantangan dalam proyek desain interior yang kompleks seringkali meliputi keterbatasan anggaran, waktu yang singkat, dan koordinasi dengan berbagai pihak. Solusi yang efektif termasuk perencanaan yang matang, komunikasi yang baik dengan klien dan kontraktor, serta penggunaan teknologi seperti software desain 3D untuk visualisasi dan manajemen proyek. Fleksibelitas dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan juga sangat penting.

Langkah-langkah Presentasi Desain Interior kepada Klien

Presentasi yang efektif dimulai dengan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan harapan klien. Presentasi harus mencakup penjelasan konsep desain, visualisasi 3D, detail material dan furnitur, serta rencana anggaran dan jadwal proyek. Komunikasi yang jelas, responsif terhadap pertanyaan klien, dan presentasi yang menarik secara visual akan meningkatkan peluang keberhasilan proyek.

FAQ dan Solusi: Materi Yang Diajarkan Di Jurusan Desain Interior

Apakah jurusan desain interior cocok untuk yang tidak bisa menggambar?

Kemampuan menggambar penting, namun dapat ditingkatkan. Kemampuan desain dan pemahaman konsep lebih diutamakan.

Berapa lama waktu kuliah jurusan desain interior?

Biasanya 3-4 tahun untuk jenjang S1.

Prospek kerja lulusan desain interior seperti apa?

Beragam, mulai dari desainer interior freelance, bekerja di perusahaan arsitektur, kontraktor, hingga membuka usaha sendiri.

Software apa yang paling banyak digunakan di industri?

AutoCAD, SketchUp, 3ds Max, Revit, dan Lumion merupakan beberapa yang populer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *